Beberapa Kekeliruan Dalam Berdo’a yang Sering Tidak Kita Sadari..
Ok gan/sis kali ini ane mau share tentang berdo’a.
Sebagai umat beragama kita pasti sering berdo’a kepada Tuhan. Ane juga sebagai anak sholeh sering banget berdo’a.
Tapi ane dulu sering banget melakukan kekeliruan dalam berdo’a ,sekarang ane sudah sadar tentang beberapa kekeliruan yang pernah ane lakukan. Mungkin agan/sista melakukan hal yang sama? Berikut beberapa kekeliruan yang sering kita lakukan dalam berdo’a, tapi kita tidak sadar atas kekeliruan tersebut.
Nah dalam berdo’a kita sering meminta kepada Tuhan, tapi jarang sekali kita mengucap Syukur atau memuji-Nya. Dalam berdo’a kita harus meminta kepada-Nya. Bahkan Dia senang kalau kita banyak meminta. Itu berarti kita sebagai makhluk membutuhkan-Nya. Tapi kalau kita minta terus-terusan tanpa bersyukur & berterima kasih gimana tuh?
Ok, gini deh. Misalnya ada 2 orang yang butuh uang nih. Lalu mereka berdo’a
Orang 1 : “Ya Tuhan, aku mohon berilah aku uang yang banyak untuk bla bla bla…….”
Orang 2 : “Ya, Tuhan Yang Maha Pengasih & Maha Pemurah, Terima Kasih atas rezeki-Mu selama ini, sungguh nikmat-Mu sangatlah banyak. Ya, Tuhan yang Maha Kaya, aku membutuhkan uang untuk bla,bla,bla…….
Dari 2 orang diatas, kira-kira mana yang lebih baik do’anya?
Tuhan yang berhak untuk menilai sih. Tapi kalau ane disuruh menilai ya orang ke 2 yang lebih baik.
Dulu juga ane kalau berdo’a minta melulu. nah kalau sudah dikabulkan baru deh bersyukur (itu juga kalau inget)hehe.
Alangkah lebih baik kalau dalam berdo’a kita bersyukur dulu, baru meminta. Dan apapun hasilnya, yah kita harus tetap bersyukur kepada Tuhan
Coba kita kaji lagi lewat terjemahannya. Surat ini dimulai dari :
ayat 1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
ayat 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
ayat 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Tuh perhatikan gan&sis di awal surat kita diajari untuk memuji & bersyukur dulu. Di akhir surat, baru kita meminta nikmat & meminta pertolongan
ayat 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus
ayat 7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Nah ini kekeliruan yang sering ane lakukan dulu. Berusaha terlebih dulu, setelah gagal usahanya, baru berdo’a.
Misalnya gini: Ane lagi butuh uang, ane kesana-kemari buat nyari uang. nyari proyekan lah, nyari pinjeman lah, setelah tidak ada hasil baru ane berdo’a. Ini kan kebalik urutannya. Seharusnya Berdo’a dulu, baru berusaha. hehe
Seharusnya do’a jadi senjata utama, bukan jadi senjata cadangan.
Nah ini yang sering kita lupa, kita sering asik mendo’akan diri kita sendiri. Tapi kita sering lupa mendoa’akan orang lain. Lupa mendo’akan orang yang sudah berbuat baik sama kita.
Kita biasanya mendo’akan orang lain, kalau ada orang yang jahat kepada kita. Kita mendo’akan orang yang berlaku jahat kepada kita, supaya Tuhan membalas kejahatannya. Tapi kita sering lupa mendo’akan orang yang sudah berbuat baik kepada kita. Agan & sista sering gitu kan?
Misal ane berdo’a minta diberi keselamatan, tapi ane mengendarai motor ugal-ugalan & kebut-kebutan, gak cocok sama do’anya kan.
atau ane berdo’a minta diberi rezeki berupa uang, tapi ane males-malesan, gak cocok juga sama do’anya kan. Hehe
Setelah berdo’a yah tindakan kita harus sesuai dengan do’a kita dong. Setuju atau Setuju Sekali ?