Posted on

Cara Usaha Bisnis Ternak Belut dan Modal Memulainya

Cara Usaha Bisnis Ternak Belut dan Modal Memulainya – Untuk laksanakan budidaya belut sebetulnya Anda bisa laksanakan bersama bermacam cara, seperti langkah ternak belut bersama pakai drum dan langkah budidaya belut bersama pakai kolam. Namun terhadap kesempatan kali ini kita akan mengulas langkah ternak belut tanpa lumpur. Jadi cuma pakai air saja tanpa tanah.

Budidaya belut bersama tempat air bersih
Cara ternak belut tanpa lumpur ini jadi banyak dipilih oleh para peternak belut sebab prosesnya yang memadai mudah. Namun tersedia lebih dari satu kelemahan dari langkah ternak belut tanpa lumpur ini, yaitu Anda perlu menyiapkan makanan yang cukup. Hal ini sebab belut cuma akan mengandalkan makanan dari yang Anda berikan. Selain kelemahan, budidaya ini pastinya terhitung punyai keuntungan. Keuntungannya adalah langkah ternak belut tanpa lumpur ini memudahkan Anda untuk mengontrol belut ketika terserang penyakit. Selain itu langkah budidaya belut ini bisa turunkan angka kanibalisme. Cara ternak belut tanpa lumpur ini terlalu mungkin bagi para peternak untuk tidak kerepotan sebab perlu mencari debog pisang, jerami atau lumpur sebagai medianya.

Langkah pertama yang perlu Anda laksanakan didalam budidaya langkah ternak belut tanpa lumpur ini adalah pemilihan tempat yang mempunyai persediaan air yang memadai ketika musim kering. Sebab budidaya ini membutuhkan air yang memadai banyak.

Budidaya belut tanpa lumpur ini akan menghemat lahan Anda sebab didalam menyebabkan kolam bersama tempat air bisa Anda susun jadi tiga tingkat atau lebih. Dalam dukungan pakan pun tidak akan sia – sia sebab tiap tiap Anda tebar pakannya belut akan langsung menghabiskannya. Saat panen pun Anda tidak perlu membutuhkan tenaga yang banyak untuk laksanakan pencarian dan penggalian tanah untuk mencari belut.

CARA TERNAK BELUT DI RUMAH

1. Perlengkapan

Hal yang paling utama dan pertama sekali yang perlu dipersiapkan didalam budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:

  • Tong atau Drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik sehingga tidak berkarat.
  • Paralon
  • Kawat Kasa
  • Tandon sebagai penampung air
  • Ember, cangkul, baskom dan terhitung jerigen.

2. Persiapan dan Teknik Budidaya Belut

Persiapan dan tehnik budidaya belut perlu diketahui sehingga kelak meraih hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah tempat pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau tempat tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

A. Drum atau Tong
Drum yang digunakan untuk budidaya belut perlu yang tidak bocor dan terhitung tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng, maka sebaliknya drum berikut sebaiknya dibersihkan khususnya dahulu dari karat dan laksanakan pengecetan kembali dan diamkan hingga kering hingga tidak berbau cat lagi.

Cara menyiapkan drum atau tong sebagai tempat budidaya belut dijalankan bersama tahapan-tahapan sebagai berikut ini:

  • Letakkanlah tong terhadap posisi tanah yang datar. Hal ini dijalankan sehingga tempat jadi lebih luas.
  • Buka bagian tengan drum dan sisakan 5 cm terhadap bagian sisi kiri dan kanan.
  • Pasang alat sebagai penganjal sehingga drum tidak menggelinding dan bergerak.
  • Buat saluran pembuangan di bawah tong. Letak saluran pembuangan ini bisa sesuai bersama penampungan limbah pembuangan.
  • Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak amat tinggi dan tentang langsung ke permukaan drum. Bahan ini bisa dibuat bersama net atau waring dan bisa terhitung dibuat bersama bahan-bahan yang lebih simpel lainnya.

B. Media Tanah

  • Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan terhitung tanah yang tidak amat liat dan punyai kadar hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk pakai tempat tanah yang disita dari sawah. Pematangan tempat tanah bisa dijalankan bersama tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm
  • Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
  • Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
  • Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah jadi lembut dan gembur.

Perlu diketahui bahwa perlakuan diatas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang disita dari sawah.

C. Media Instan Bokashi

Media ini dibuat diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan membuahkan 90 kilo tempat instan bokashi. Untuk tiap tiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi diperlukan bahan-bahan utama sebagai berikut:

  • Jerami padi (40 persen)
  • Pupuk Kandang (30 persen)
  • Bekatul (20 persen)
  • Potongan batang pisang (10 persen)
  • Bahan dan campurannya terdiri atas

EM4

  • Air Sumur
  • Larutan 250 gram gula pasir untuk membuahkan 1 liter larutan molases.
  • Cara pembuatan tempat instan bokashi dijalankan sebagai berikut:
  • Cacah jerami dan potongan batang pisang dan sesudah itu dikeringkan khususnya dahulu. Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
  • Campurkan bahan cacahan diatas bersama bahan pokok lainnya dan aduk hingga merata.
  • Campurkanlah bahan ini sedikit demi sedikit namun jangan amat basah.
  • Tutup tempat bersama karung goni atau terpal sepanjang 4-7 hari. Bolak balik campuran sehingga tidak membusuk.

D. Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi

Untuk mencapur tempat tanah dan tempat bokashi bisa dijalankan bersama tahapan-tahapan sebagai berikut:

  • Masukkan tempat Bokashi kedalam tong dan aduk hingga merata.
  • Masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkanlah hingga terkandung plankton atau cacing (sekitar 1 minggu) sepanjang sistem ini berjalan tong tidak perlu ditutup.
  • Keluarkan air dari tong dan ubah bersama air baru bersama ketinggian yang sama.
  • Masukkkan tumbuhan air yang tidak amat besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil.
  • Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan sepanjang 2 hari.
  • Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian semua media, kalau tempat tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

E. Masukkan bibit belut

Setelah semua tempat budidaya diatas dipersiapkan, maka tahapan seterusnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg atau bersama jumlah bibit sebanyak 160-200 ekor.

3. Perawatan

Perawatan belut yang dibudidayakan didalam tong relatif lebih mudah sebab pemantauan budidaya terhitung relatif kecil. Tetapi demikianlah perawatan perlu namun diperhatikan, diantaranya adalah:

a. Pemberian Pakan
Sebenarnya tidak tersedia keputusan baku tentang volume dukungan pakan. Tetapi sebaiknya pakan diberikan 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan terhadap hari ke-3 setelah bibit ditebar didalam tong. Pemberian pakan sebaiknya dijalankan terhadap sore hari seperti formalitas belut makan dialam bebas, yaitu sore dan malah hari.

b. Pengaturan Air
Pengaturan air amat diperlukan untuk menghilangkan sisa makanan sehingga tidak menumpuk dan mengakibatkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini bisa dijalankan bersama langkah mengalirkan air bersih kedalam tong. Sebaiknya air yang masuk bersifat percikan air, dan hal ini amat sesuai dijalankan bersama pakai pipa paralon sebagai tempat aliran. Sementara untuk saluran pembuangan bisa dijalankan bersama menyebabkan lobang terhadap tong di ketinggian 8 cm dari genangan air terhadap media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air terhitung amat bermanfaat untuk menaikkan oksigen.

c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini terhitung digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan terhitung memelihara belut dari kepanasan.

d. Pemberian EM4
EM4 bermanfaat untuk menetralisir sisa-sisa pakan. Selain itu terhitung bermanfaat untuk kurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari bersama dosis 1/2 sendok makan yang khususnya dilarutkan didalam 1 liter air.

e. Perawatan Disekitar Lokasi
Perawatan di sekitar lokasi ini dijalankan untuk memelihara tong dari tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.

4. Pemanenan
Pemanenan belut sudah bisa dijalankan setelah 3–4 bulan jaman budidaya dijalankan atau sesuai bersama permohonan kita dan permohonan (permintaan) pasar. Pemanenan untuk tempat drum / tong pastinya lebih mudah , dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.